KARNA TANDING II – Ki Sugino Siswocarito.

           (Gambar wayang koleksi Mas Alexs Lugiman dan Mas Agus Wiyarto)

Kala itu diceritakan, pada waktu Setyaki bertanding melawan Prabu Kertipeya, raja dari Girimalawa, Raden Setyaki terbawa arus pusaka Prabu Kertipeya yaitu panah Sawara-wara hingga ia tergantung tanpa bebas diangkasa. Sudah  menjadi takdir, Raden Setyaki telah terbebas dari kesengsaraan. Jatuh bebas dari angkasa dekat dengan Wara Srikandi yang tengah dipermalukan oleh panah Adipati Karna hingga kutangnya terpental.

Tandya bala Pandhawa byuk gumulung mangungsir ring sata Kurawa / kambah   kongkih sru katitih / mirut larut katut sagunging para ratu-dipati . . .

Srikandi dengan masih tertelungkup bertanya kepada orang yang terjatuh dengan suara keras tanpa menggeser badannya barang sejengkal : “Siapakah yang jatuh suaranya berdebum dibelakangku?”

Setyaki yang merasa heran karena jatuh didekat wanita menjadi serba salah, katanya: “Haduh mohon maaf. . . . “

Setyaki terheran lebih lagi ketika ia tahu wanita itu adalah Srikandi, perlahan ia bangkit dan mencoba mendekat. Tetapi Srikandi melarangnya: “Tapi kamu jangan mendekat!!”

“Tidak pangling, paduka kakang mbok Wara Srikandi. Hamba Setyaki yang jatuh dari angkasa. Hamba jatuh dari angkasa setelah tadinya hamba tergantung bebas terkena senjata Sawara-wara milik Prabu Kertipeya. Lha kangbok kenapa ?” kata Setyaki lebih lanjut

Srikandi yang masih tengkurap membentak ketika terdengar Setyaki melangkah maju “Jangan mendekat!! Tadi aku sedang tanding dengan senapati Astina, Adipati Karna. Aku terpanah kutangku hingga terpental hilang. Makanya aku hanya tertelungkup begini”. Srikandi menceritakan yang terjadi sambil terus dalam posisi tengkurap tanpa bergerak

“Apakah kangmbok boleh aku bantu . . . . . . . ?” Setyaki mengurungkan niatnya, tapi ia masih mencoba menyatakan untuk memberikan bantuan.

Bagaimana cerita selengkapnya? ( Nutur maning)

Demikian sekilas adegan yang ada pada lakon Karna Tanding yang dibawakan oleh Ki Sugino dengan ciri khas Banyumasannya. Maka seri II Karna tanding ini sudah dapat di downlod dengan lengkap seluruh serinya.

Tanding antara Arjuna dan Adipati Karna adalah olah yuda kedua satria anak Kunthi yang tidak dilambari oleh kemarahan. Keduanya bertemu sebelum tanding dimulai untuk mencapai kesepakatan mengenai cara yang hendak digunakan.

Kecuali itu, cerita ini terdapat catatan tentang korban para pelaku perang dalam sekuel Karna Tanding ini, diantaranya anak dari Raden Yamawidura yaitu Raden Sunjaya. Keberaniannya menyatakan kesetiaan kepada para Pandawa disampaikannya kepada Wara Srikandi. Namun dalam peperangan, semua pernyataan harus dikaji terlebih dahulu, demikian pikir Wara Srikandi. seperti diketahui, ayah Sanjaya, yaitu Yamawidura adalah bungsu tiga bersaudara Drestarastra,  Pandu dan Yamawidura sendiri. Sedangkan Yamawidura masih tinggal di Kesatruaan Panggombaka atau Pangombakan, yang masih kebawah Astina. Dan menurut Srikandi, Sunjaya patut dicurigai.

Sunjaya terpancing ketika ia diminta untuk memperlihatkan kesetiaan kepada anak-anak uwaknya. Ditantangnya Karna, tapi  ini adalah perlawanan tidak adil bagaikan timun laman durian. Sunjaya tewas.

Ada lagi, Naga Hardawalika yang ingin balas dendam atas kematian ayahnya, juga tewas dalam cerita Karna Tanding ini.

Silakan di download melalui link ini:

KARNA TANDHING1

KARNA TANDHING2

KARNA TANDHING3

KARNA TANDHING4

KARNA TANDHING5

KARNA TANDHING6

KARNA TANDHING7

KARNA TANDHING8

KARNA TANDHING9

KARNA TANDHING10

KARNA TANDHING11

KARNA TANDHING12

KARNA TANDHING13

KARNA TANDHING14

KARNA TANDHING15