ASWANIKUMBA-KUMBAKUMBA LENA – Ki Sugino Siswocarito.

aswanikumbakumba-lenarev0

Prahasta dan Indrajid sedang merayu bocah kembar dari Panglebur Gangsa, anak dari Kumbakarna. Pada saat keberangkatan ayahndanya, sebenarnya kedua anak kembar tersebut telah  mendapat wasiat, bahwa ayahndanya berperang adalah wujud dari belanegara. Jadi tak sekalipun mereka berdua diperbolehkan membalas dendam bila ayah mereka tewas. Tetapi keduanya, anak Kumbakarna itu, yang tadinya tidak hendak maju memerangi prajurit Maliawan, ter-rayu oleh bujuk berbisa dari Patih dan Anak Rahwana.

———————————————————————

Aswanikumba dan Kumba-kumba adalah anak kembar dari Kumbakarna. Ibu Aswanikumba dan Kumba-kumba adalah sosok bidadari yang bernama Dewi Kiswani (menurut Ki Sugino, bernama Kwani ) Kumbakarna memperisitri Dewi Kiswani merupakan pemberian dari Rahwana, ketika Rahwana oleh kesombongan karena kesaktiannya yang tanpa tanding, melurug ke Kahyangan Jonggring Salaka.

Bathara Guru dan semua putera dan segenap durandara takluk oleh kesaktian Dasamuka alias Rahwana itu. Sebagai tanda takluk, Dasamuka diberi bidadari. Bukan hanya satu, tetapi tiga sekaligus. Mereka para bidadari tersebut bernama Bathari Tari, Bathari Kiswani dan Bathari Triwati.

Dibalik keserakahan Dasamuka, ada juga ia memiliki sisi baik. Ia tidak menjadikan semua bidadari taklukan itu menjadi istrinya, tetapi memberikan satu-satu kepada saudaranya. Kumbakarna memperoleh Bathari Kiswani, sedangkan untuk adiknya yang berujud manusia lumrah dan tampan diberinya Bathari Triwati.

Menurut sementara kalangan, Bathari Tari mempunyai anak perempuan yang kemudian diberi nama Sinta. Tetapi oleh karena adanya wangsit yang mengatakan bahwa Sinta akan diperisitri sendiri oleh Dasamuka, maka sinta dilarung oleh Wibisana dan digantikannya dengan anak lelaki pujan, yang terjadi dari mega, dan dinamakannya Megananda atau Begananda atau Indrajit. Sinta kemudian ditemukan oleh Prabu Janaka dari Negara Mantili.

Sedangkan Bathari Triwati yang diperistri oleh Gunawan Wibisana, berputra dua, yaitu Raden Bisawarna dan Dewi Trijata.

Nah, itu tadi sekedar preview dari kisah kematian Aswanikumba dan Kumba-kumba anak dari Kumbakarna. Sekarang kita tengok sebagian alur cerita ini.

Kumbakarna telah tewas. Ia adalah sosok pengabdi negara yang tulen. Tidak hendak berdiri atas nama keangkara murkaan adiknya, Rahwana, akan tetapi ia hanya mempunyai satu tujuan, membela negara yang tengah diserbu oleh Prajurit kera dari Maliawan, yang dipimpin oleh Prabu Ramawijaya.

Kedua anaknya yang sebenarnya sakti, karena dalam kedua raga anak kembar ini mempunyai satu nyawa. Maka uwaknya, Prabu Dasamuka sangat yakin bahwa senapati kali ini yang ia agul-agulkan akan menyelesaikan tugas menumpas bala tentara kera dengan kesuksesan.

Tetapi Gunawan Wibisanan yang telah menjadi kesatuan dari Prajurit Pancawati karena pembelotannya, telah menjadikannya ia otak dari kegagalan Prajurit Alengka. Kedua anak kembar Panglebur Gangsa itu tewas!

Dewi Kiswani sangat berduka. Ia kemudian mengadu kepada kakek mertuanya, Prabu Sumali. Segera setelah mendapat laporan yang menyatakan cicit kembar kesayangannya tewas, Prabu Sumali berkeputusan untuk menghentikan kehendak cucunya agar segera mengembalikan saja Dewi Sinta kembali ke tangan Ramawijaya.

Keangkaramurkaan Dasamuka menjadi-jadi ketika ia menerima nasihat dari eyangnya. Gelap mata ia, tak bisa memandang, bahwa Sumali adalah kakeknya. Tanpa diduga Dasamuka tega mencabut pedang dan menyabetkan ke leher eyangnya. Tewas Prabu Sumali dihadapan anaknya, Patih Prahasta dan itu dilakukan oleh cucunya sendiri, Dasamuka. Tragis!

Cerita ini dibawakan dengan lancar dan enak untuk diikuti alurnya. Demikian juga ketika mengkonvert kaset yang diperoleh dari kerjasama kami dengan Mas Santoso Bandung.

Seperti bisasanya, file kami buat agar anda semua baik yang punya internet canggih maupun yang gurem bisa mendapatkannya dengan gampang. File kecil yang mudah didonlod dan pastinya masih tetap merdu didengarkan.

Mangga kakang mbekayu, teng ngriki link-e

5 comments on “ASWANIKUMBA-KUMBAKUMBA LENA – Ki Sugino Siswocarito.

  1. trima kasih mas patik raja
    kulo sampun ngednload kanti lampahan pendawa kependut
    saged kulo downlod matur nuwun mas patik raja
    ———————————————

    Sama-sama Mas. Mangga disekacakaken mawon . . . .

  2. matur ginge panuwun malih dumateng Pak Aris Samudrianto.

    Lah niki kula saking sabrang (mBatam) mboten saget ngendika napa-napa, namung “TERIMA KASIH BANYAK”…

    Muga-muga baen nemu kamulyan nggih pak, koleksine ora mung dibenahih kanggo pribadi ning uga didhum-dhumna kanggo umum. Melu seneng gibrah-gibrah kiprah-kiprah bisa nduweni warisane Eyange.

    Kesewun pisan kiye lah.
    —————————————————————-

    Terimakasihe sama-sama. Kesuwun dongane. Tela iya koh kang, anu jan kepengin banget inyong mbagi barang sing wis arang ana. Nggo ndedawa crita karo sanak kadang anak putu, warisan sekang kaki Gino . . .

  3. Ping-balik: BERBURU KASET AUDIO ING KALANING LIBURAN KECEPIT | indonesiawayang.com

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.